JABARTANDANG.COM,” Sukabumi, |07.10.23| Pantai Loji yang boleh dikatakan jarang dikunjungi oleh wisataan, mendadak ramai diperbicangkan bahkan beberapa hari ini menjadi pusat berkumpulnya ribuan orang yang ingin bersama-sama membersihkan Pantai Loji yang memang nyata penuh dengan sampah.
Majelis Pimpinan Wilayah Ormas Pemuda Pancasila Jawa Barat menginstuksikan perangkat organisasi-nya dalam hal ini Badan Kesekatan dan Penanggulangan Bencana Pemuda Pancasila Provinsi Jawa Barat (BKPB) atas dasar atensi Ketua Umum Pemuda Pancasila Nasional Bpk. KPH. H. Japto S. Soerjosoemarno, SH. dalam kegiatan ini. Dibawah Kendali Operasi (BKO) BKPB Jabar, 7 MPC dari Kota dan Kabupaten bergabung di di Sekretariat MPC Pemuda Pancasila Kota Sukabumi untuk diberangkatkan menuju Pantai Loji di Kabupaten Sukabumi – Jawa Barat. Berikut in adalah hasil rangkuman wawancara jarak jauh dengan Rezal Walyan, Ketua BKPB Pemuda Pancasila Provinsi Jawa Barat yang langsung memimpin BKO operasi gabungan pembersihan Pantai Loji;
Apakah Pemuda Pancasila bergerak penanganan sampah hanya dikarenakan berita ini saudah viral?
“Ajakan Pandawara Group melalui salah satu platform medsos untuk bersama-sama membersihkan Pantai Loji memang menjadi pemicu masyarakat bahkan pemerintah setempat, tetapi kami Pemuda Pancasila melihat sampah ini bukan dari sekedar viral atau tidaknya. Sebagai contoh, beberapa saat lalu kami juga terjun membantu pemerintah di Bandung dengan Status Darurat Sampah yang memang hingga saat ini masih berjalan. Menurut hasil pengumpulan data lapangan, Pantai Loji bukanlan seperti pantai pada umumnya yang kita tahu, Pantai Loji itu cenderung sepi pungunjung karena akses ke bibir pantai cukup jauh bahkan dari pemukiman warga, kami harus berjalan kaki menyusur pematang yang jaraknya ratusan meter.
Wajar saja jika terkesan luput dari pantauan. Perlu juga untuk dicatat bahwa pembersihan sampah di Pantai Loji sudah beberapa kali dilakukan. Namun demikian, BKO Operasi Gabungan ini atas atensi dan intruksi pimpian bukanlah tanpa alasan, Pantai Loji termasuk dalam kawasan UNESCO yang artinya adalah asset Nasional kita bersama, tentu kita tidak ingin seperti yang baru-baru ini berkembang berita bahwa salah satu Geopark Kaldera Toba mendapat kartu kuning dari UNESCO. Adalah kewajiban bersama untuk menjaga dan merawatnya”.
Menurut informasi, BKO ini juga mengemban misi perdamaian, apakah benar?
“Kita sama-sama tahu ada semacam “pertikaian” atara Pandawa Group dan Pemerintah dan unsur masyarakat setempat mengenai ijin. Sebenarnya kami juga peduli dengan hal ini, ditantu P2C Wilayah V M. Rizky Triawan, kami ingin datang dan dapat menjadi jembatan “men-tabayun-kan” seluruh pihak baik eksternal maupun internal. Khusus ekternal, memang kami ada kendala teknis sehingga beberapa jam terlambat masuk ke Kab. Sukabumi dari Kota Sukabumi, tapi kertelambatan itu perlu disyukuri karena mediasi akhirya berhasil dilakukan oleh Dandim 0622 beserta seluruh pihak dengan klarifikasi Padawara Grup bahwa Pantai Loji bukanlah pantai terkotor ke-4 se Indonesia, tetapi terkotor ke-4 dari 4 pantai yang pernah dikunjungi Pandawara Group. Secara internal, menurut hasil pendataan yang masuk ke Pos Darurat BKO ini, total lebih dari 250 relawan Pemuda Pancasila diterjunkan, Incident Commander BKO melaporkan memang kebanyakan memang dari PAC Pemuda Pancasila Kabupaten Sukabumi. Sdr. Josmar H. Rajaguguk adalah kader kami dari unsur MPC Kota Depok yang menjadi Incident Commander Operasi Gabungan pembersihan Pantai Loji.”
Apa tindak lanjut Pemuda Pancasila setelah giat pembersihan Pantai Loji?
”Kami BKPB Pemuda Pancasila Jabar menilai bahwa kegiatan ini adalah baik, namun juga harus dipikirkan solusi dari permasalahan sampah yang terjadi di Pantai Loji ini, sebenarnya masyarakat di lokasi terdampak adalah korban karena sampah ini bukanlah sampah domistik atau dapat dikatakan sampah kiriman, itulah sebabnya pembersihan pantai bukanlah kali pertama dilakukan. Ada beberapa versi yang masih kita terlusuri origin/asal sampah ini, ada yang mengatakan dari pabrik garmen, ada pula yang mengatakan dari laut buangan kapal. Tentu hal ini penting kita ketahui dengan pasti untuk kemudian dapat memberikan usulan solusi. Kemarin sempat kita datang ke Kantor Basarnas dan diterima langsung oleh Pak Suryo Adianto sebagai Koordinator Pos SAR Sukabumi yang memang hari ini akan melaksanakan operasi susur sungai bersama TNI dan Kepolisian untuk melihat atau mencari bukti-bukti apakah benar “kiriman” sampah Ini berasal dari pabrik Garmen. Hemat saya, jika berpatokan pada penemuan lapangan oleh Relawan BKO kami, banyak sekali pakaian, boneka bahkan sepatu yang ditemukan, dan mungkin potongan kain yang ditemukan bisa jadi adalah produk garmen yang koyak atau rusak karena air laut. Lalu menjadi pertanyaan kami, bukankah kain perca itu dapat dijual? Lalu kenapa dibuang jika bisa jadi duit yah? Kita tunggu saja kabar dari Pak Adi setelah susur sungai ini agar usulan solusi dapat diajukan, bukan hanya memindahkan sampah dari titik A ke titik B”. Ujar Ketua Rezal Walyan menutup wawancara jarak jauh ini.
Penulis : Iw/Rw