Jabartandang.com,” – Bandung 211024. Setelah setahun lebih Pemuda Pancasila yang dalam hal ini Pengurus Wilayah Badan Kesehatan dan Penanggulangan Bencana Pemuda Pancasila Provinsi Jawa Barat (BKPB) berselisih dengan Rumah Sakit Advent Bandung (RSAB), BKPB menggelar rapat pleno dengan agenda tunggal di markas besar Gedung Juang Majelis Pimpinan Wilayah Ormas Pemuda Pancasila Provinsi Jawa Barat Jl. BKR No. 112 Bandung.
Asep Rusmana selaku Wakil Sekertaris BKPB menjelaskan agenda tunggal pada rapat pleno membahas pelecehan marwah atau harga diri dimana terdapat 10 Pelecehan RSAB terhadap BKPB sebelum akhirnya pada tanggal 16 Agustus 2024 RSAB mengakui dan menandatangani surat permohonan maaf kepada BKPB.
Namun anehnya Ketua Pengurus Yayasan Rumah Sakit Advent justru membuat ulah dengan melakukan kembali pelecehan. “Dalam pleno kami melihat ada setidaknya 6 jenis pelecehan yang berulang-ulang dilakukan setelah pengakuan dan permohonan maaf disampaikan, semua itu dimaknai sebagai ekspresi kebencian pihak RSAB kepada BKPB. Bahkan Ketua Pengurus Yayasan berani menentang perdamaian yang disampaikan Ketua Pembina Yayasan dan Pelaksana RSAB dalan pertemuan tanggal 27 September 2027 yang juga dihadiri Wakil Ketua MPW kami”. Ujar Asep.
Ketika ditanyakan apa yang dimaksud degan Pelecehan Marwah Pemuda Pancasila, Asep menerangkan secara gamblang bahwa Marwah Pemuda Pancasila adalah Harga Diri Pemuda Pancasila atau Kehormatan Pemuda Pancasila, Kehormatan Terkait langsung dengan tugas pokok, fungsi dan peran kami sebagai ORMAS yang sesuai/dilindungi/diatur oleh “UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2013 tentang ORGANISASI KEMASYARAKATAN.” Pelecehan terhadap ORMAS / pelecehan TUPOKSI ORMAS Pemuda Pancasila bukan sekedar pelecehan terhadap sebuah KELOMPOK ataupun Individu, melainkan bisa dianggap pelecehan terhadap UU RI. Sementara UU RI itu sendiri dibentuk berdasarkan Idiologi Pancasila yang menjadi tema utama Pemuda Pancasila yaitu MENJAGA KEABADIAN PANCASILA.
Saat ditanya langkah apa yang akan diambil BKPB, Asep hanya menjelaskan itu masih rahasia dan perlu konsultasi dengan para pimpinan. “Yang pasti, Pemuda Pancasila tidak akan mundur membela Marwah dan terus pendekatan dan bekerjasama kepada Eksekutif, Legislatif termasuk Yudikatif. Adapun gerakan massa itu hanya riak-riak kecil yang mungkin akan terjadi”. Tegas Asep menutup sesi wawancara.(Red)