Jabartandang.com,” – Pangandaran – Pada acara yang digelar di SFV kabupaten pangandaran, sejumlah pejabat penting dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)yaitu IBU ( Lilly aprilia pregiwati)serta pemerintah daerah hadir untuk mendiskusikan langkah-langkah pemulihan dan pengelolaan sumber daya perikanan di wilayah tersebut. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kepala Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan Jatiluhur, Kepala Pelabuhan Perikanan Cikidang, perwakilan dari SDKP, serta kepala dinas lingkungan hidup dan kebersihan.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah hadir, terutama rekan-rekan dari UPT yang turut serta mendukung kegiatan ini,” ujar salah satu pembicara pada acara tersebut. Dalam kesempatan tersebut, disampaikan pula pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan sektor swasta, dalam menjaga kelestarian sumber daya alam, khususnya di kawasan pesisir Pangandaran yang dikenal sebagai destinasi wisata unggulan.
Salah satu topik utama yang dibahas adalah pengelolaan sumber daya perikanan melalui lima program prioritas yang digagas oleh Menteri Kelautan dan Perikanan. Program tersebut mencakup perluasan kawasan konservasi, pengaturan penangkapan ikan berbasis kuota, pembangunan budidaya pesisir, pengawasan pesisir dan pulau-pulau kecil, serta pembersihan sampah plastik di laut dengan melibatkan para nelayan. Program-program ini bertujuan untuk memastikan kelestarian lingkungan sekaligus mendukung sektor perikanan dan pariwisata di Pangandaran.
Salah satu hal yang menjadi perhatian dalam pertemuan ini adalah pentingnya melibatkan masyarakat dalam setiap upaya konservasi dan pengelolaan lingkungan. “Tanpa keterlibatan masyarakat, program ini tidak akan berjalan maksimal,” tambah salah satu peserta. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga keberlanjutan sektor perikanan dan pariwisata.
Pentingnya peran penyuluh perikanan juga ditekankan dalam acara ini. Mereka diharapkan dapat terus mendorong kegiatan budidaya perikanan yang berkelanjutan, serta memastikan bahwa produksi perikanan dapat meningkat. “Kami berharap program ini dapat memicu semangat penyuluh untuk terus berinovasi dan memperkenalkan teknologi terbaru dalam budidaya perikanan,” jelas salah satu pejabat dari KKP.
Sebagai langkah lanjutan, pihak pemerintah daerah Pangandaran juga diajak untuk memanfaatkan potensi wisata pesisir yang ada, dengan membuka peluang bagi pihak swasta untuk berinvestasi dan mengembangkan fasilitas di kawasan tersebut. “Kami berharap Pangandaran tidak hanya dikenal sebagai tujuan wisata, tetapi juga sebagai kawasan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” tutup pembicara tersebut.
Dengan adanya kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, diharapkan Pangandaran dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, serta menciptakan kawasan wisata yang ramah lingkungan dan mendukung kesejahteraan masyarakat setempat.(Tantri)