Jabartandang.com,” – Cirebon., Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan pemanfaatan lahan tidak produktif, sejumlah pihak dari berbagai instansi telah melakukan kunjungan ke lokasi budidaya sorgum di Desa Beber.
Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa magang di Dinas Pertanian, serta dihadiri oleh perwakilan dari Bapelitbangda, BPP, BPSP Satpel Majalengka, dan akademisi Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Pada 07/02/2025.
Kunjungan ini bertujuan untuk memahami pemanfaatan sorgum dari hulu hingga hilir serta memperkuat sinergi antara petani sorgum dengan dinas terkait. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan program ketahanan pangan dapat berjalan lebih optimal dan memperluas pengembangan sorgum sebagai komoditas pangan strategis.
Dukungan Dinas dan Akademisi sangat dibutuhkan untuk Pengembangan Sorgum
Ibu Eva dari Bapelitbangda menyampaikan bahwa pengembangan sorgum dapat menjadi salah satu solusi dalam diversifikasi pangan dan peningkatan produktivitas lahan.
Senada dengan itu, Bapak Juanto dari BPP bersama tim Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) menegaskan pentingnya pendampingan kepada petani agar budidaya sorgum dapat memberikan hasil maksimal.
Sementara itu, Bapak Sarjianto dari BPSP Satpel Majalengka menyoroti perlunya sistem pascapanen yang baik agar sorgum bisa memiliki nilai tambah dan daya saing yang lebih tinggi di pasar ungkapnya.
Dari sisi akademisi, tim dari Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) menegaskan komitmennya untuk mengembangkan inovasi dalam budidaya dan pengolahan sorgum dari hulu hingga hilir. Langkah ini diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi para petani serta mempercepat adopsi teknologi pertanian yang lebih modern.
Sementara itu Kepala Desa Beber Momon mengungkapkan keyakinannya dan mempunyai harapan ke depan bersama Petani sorgum berharap sinergi dengan pemerintah dan akademisi dapat terus diperkuat agar mereka mendapatkan dukungan dalam hal pembinaan, akses pasar, serta inovasi teknologi.
Dengan pengelolaan yang tepat, sorgum diharapkan dapat berkembang lebih luas sebagai komoditas unggulan yang mampu meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional.
Dinas Pertanian pun optimis bahwa pengembangan sorgum dapat menjadi solusi dalam memanfaatkan lahan tidak produktif, sekaligus menambah komoditi tanaman pangan baru yang bernilai ekonomi tinggi.
Kunjungan ini menjadi langkah awal dalam membangun ekosistem pertanian yang lebih berkelanjutan, di mana petani, pemerintah, dan akademisi dapat bekerja sama dalam mengoptimalkan potensi sorgum sebagai sumber pangan alternatif yang menjanjikan.
( Burhan )