Jabartandang.com,” – Cirebon., Kabar baik datang dari Desa Beber, Kabupaten Cirebon. Benih sorgum yang dikembangkan oleh petani setempat telah melalui uji laboratorium yang dilakukan oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB). Hasil ini menegaskan bahwa benih sorgum dari desa tersebut telah memenuhi standar kualitas untuk digunakan dalam budidaya.
Sarjiyanto, salah satu perwakilan dari BPSB Majalengka, memberikan penjelasan terkait hasil uji laboratorium ini. “Benih sorgum asal Desa Beber telah melalui serangkaian pengujian, termasuk uji daya tumbuh, kemurnian, dan kesehatan benih. Hasilnya menunjukkan bahwa benih ini memiliki kualitas yang sangat baik dan siap digunakan oleh para petani,” ujar Sarjiyanto saat ditemui. Dikebun sorgum desa beberapa pada 21/01/2024
Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan ini menjadi langkah penting untuk mendorong pengembangan tanaman sorgum di wilayah Cirebon dan sekitarnya. Sorgum, yang dikenal sebagai tanaman tahan kering, dianggap sebagai solusi potensial untuk mendukung ketahanan pangan lokal, terutama di tengah perubahan iklim yang semakin tidak menentu.
Petani Desa Beber menyambut baik hasil ini. Mereka berharap benih sorgum berkualitas ini dapat meningkatkan produktivitas dan memperluas pasar sorgum ke tingkat yang lebih luas. Keberhasilan ini juga diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk mengembangkan potensi pertanian lokal mereka.
Dengan hasil uji laboratorium yang positif ini, langkah berikutnya adalah memastikan distribusi dan pendampingan kepada para petani agar pemanfaatan benih sorgum dapat optimal dan memberikan dampak ekonomi yang signifikan.
Pada kesempatan perbincangan yang sama, Toto Sapta sebagai koordinator lapangan mengunkapkan terkait benih yang telah dihasilkan dan diuji kami sangat puas dan bangga bisa menghasilkan benih yang berkualitas ujar toto.
Disisi lain Toto mengunkapkan ada satu kendala yang hingga saat ini belum dapat kami atasi secara baik yaitu hama burung yang agak merepotkan saat sorgum mulai berbunga dan menjadi buah burung itu sangat agresif menyerang sorgum kata Toto, dan saat ini untuk mengatasinya kami hanya menggunakan brongsong yang dibuat dari plastik untuk menutupi bunga sorgum ujar toto.
Diakhir perbincangan Toto sebagai koordinator lapangan yang memiliki 12 anggota dikelompoknya yaitu silih wangi dengan luas lahan garapan 2 hektar, yang sampai saat ini masih menggarap secara manual mengharapkan adanya bantuan berupa mesin traktor agar lebih maksimal dalam mengolah tanah dan juga efisiensi waktu pengolahan tanah pungkas Toto.(Burhan)